Korea Utara Membangun Kapal Selam Berkemampuan Rudal Balistik

Korea Utara mempublikasikan foto eksklusif perdana kepada dunia internasional dengan Kim Jong Un background kapal selam dengan kemampuan untuk meluncurkan rudal balistik. ini adalah kali pertama korea utara menunjukkan kapal selam diesel terbaru atau SSB.

pertama kali adalah media resmi korea utara yang mempublikasikan kunjungan pemimpin besar Korea Utara ke galangan kapal nasional Sinpo untuk menginpeksi pembangunan kapal selam tersebut.
Kim Jong Un sedang mengunjungi pembuatan kapal selam terbaru Korut

diindikasikan kapal selam ini memiliki kemampuan dapat meluncurkan rudal balistik berkemampuan nuklir, atau submarine launched ballistic missile atau SBLMs diketahui Korea Utara memiliki rudal yang dapat di pasangi nuklir warhead seperti Pukkuksong 1 atau kalangan intelijen AS menyebutnya dengan kode KN-11 dengan basis darat.

kemudian Korut juga sudah pernah mengujicoba jenis rudal lainnya yaitu Pokkuksong 2 atau KN-15 varian dari rudal sebelumnya. rudal ini juga memiliki kemampuan untuk membawa nuklir dengan rudal yang dimiliki bukan tidak mungkin Korut akan memasangkan rudal tersebut ke dalam tube kapal selam dan kabar terbaru menyebutkan negara tersebut sedang dalam proses pengembangan SLBMs baru yaitu Pukkoksong 3.

Pukkoksong 1 memiliki daya jangkau 1.200 km sedangkan pukkoksong 2 memiliki daya janka mencapai 1.900 km. menurut media KCNA mengatakan kapal selam ini akan dioperasionalkan dikawasan laut timur korea dan diperkirakan akan menjadi kapal selam masa depan Korut mengantikan kapal selam kelas Romeo. laporan menyebutkan Korea Selatan memiliki sekitar 20 kapal selam dari Romeo Class buatan Uni Soviet tahun 50an.

Pesawat F-35B, Terkoneksi Dengan Sistem Rudal Darat

Dilaporkan militer AS telah melakukan uji coba serta latihan untuk meningkatkan kemampuan F-35B. F-35B merupakan varian Pesawat tempur stealth canggih terbaru yang dimiliki AS dan Operasikan Oleh Korps Marinir AS (USMC).
Ilustrasi

Pelaksanaan latihan tersebut dilaporkan terjadi pada bulan April 2017. Dalam laporan tersebut F-35B berhasil berbagi data target tempur darat dengan sistem peluncur roket di darat.
F-35B menjadi mata dan telinga peluncur roket di udara untuk mendapatkan target di zona tempur.

Cara kerja nya adalah F-35B terbang di atas medan perang, mendeteksi dan mengidentifikasi target, dan meneruskan informasi tersebut ke "penembak" terdekat di udara, darat, atau laut.


Sistem roket berpandu darat yang dihubungkan ke F-35 adalah jenis roket M142 HIMARS. M142 HIMARS adalah sistem artileri roket dengan platform truk, sistem HIMARS sendiri dapat menembakkan 6 roket dengan daya jangkauan mencapai 43 mil.

Pengembangan kemampuan F-35 ini semakin menambah baiknya sistem manajemen tempur di tubuh miiter AS utamanya korp marinir.

Peningkatan kemampuan berarti F-35 bukan hanya pembom tempur — itu sama seperti platform sensor terbang. Sementara pilot pesawat tempur dapat berbagi informasi kepada pasukan darat lainnya. F-35 dapat melakukannya dengan memanfaatkan stealth, sensor, dan mengamankan sambungan data yang membuatnya jauh lebih efektif dalam tugas tersebut.

Putin Berjanji Untuk melakukan "reaksi balasan" terhadap NATO

Dalam pembicaraan pertemuan dengan Duta Besar Rusia dan Perwakilan permanen Moskow pada hari Kamis (19/7) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa upaya NATO dalam penyebaran pasukan tempurnya di kawasan Eropa, dimana pihak NATO menyatakan penyebaran pasukan itu sebagai tindakan jaminan keamanan di Eropa namun Presiden Putin menganggapnya sebagai “tindakan agresif”. Putin berjanji akan melakukan reaksi sepadan untuk membalas tindakan NATO yang menyebar pasukannya.

Rusia memiliki alasan mengapa tindakan tersebut sebagai upaya agresif dikarenakan penyebaran pasukan mendekati wilayah perbatasan Rusia, hal ini memancing presiden Rusia itu untuk mengeluarkan kebijakan reaksi balasan terhadap upaya NATO tersebut.

SS-26 Iskander, Source; Wikipedia

Dikesempatan yang sama Putin juga mendesak kepada Negara-negara barat untuk memberikan pengaruh terhadap pemerintahan Ukraina dalam pelaksanaan perjanjian Minsk. Menurut Putin, mengabaikan perjanjian tersebut hanya akan memperparah  situasi di wilayah Tenggara Ukraina yang mengalami gejolak politik.

Kemudian Putin juga menolak tuduhan bahwa Rusia sedang mencoba membuat Eropa bergantung terhadap pasokan gas dari Rusia. “tidak ada dasar-dasar politik dalam proyek Nord Stream-2” tegas Putin.
Selain itu menurut Putin, KTT yang diadakan di Helsinki, Finlandia antara pemimpin AS dan Rusia sebagai langkah positif dalam memperbaiki hubungan kedua Negara.

Anggaran Pertahanan China Mencapai 2.500 T Rupiah

China meningkatkan anggaran pengeluaran bagi kementerian petrahanan, pengajuan anggaran pertahanan ini lebih cepat dibandingkan tahun lalu, anggaran tersebut telah diresmikan pada hari senin (5/3) di Kongres Rakyat Tahunan Nasional.

Langkah ini mengindikasikan bahwa Presiden Xi Jinping bermaksud membangun sebuah kekuatan militer dimana militer China dapat menandangi kekuatan militer AS. Langkah China ini jelas akan meningkatkan resiko perlombaan senjata global.

China telah menganggarkan 1,1 Triliun yuan ($174 miliar) atau sekitar 2.500 triliun rupiah untuk pertahanan tahun ini, 62,5 mliar yuan lebih banyak dari tahun 2017. Peningkatan ini mencapai 8,1 % dimana anggaran ini mengarah lebih banyak pada peraltan, pelatihan dan peningkatan kesejahteraan personel.

Xi Jinping telah mengatakan pada tahun lalu bahwa militern China akan menjadi kekuatan nomor 1 pada 2050. Sebagai bagian untuk terwujudnya rencana tersebut Beijing berupaya untuk terus menerapkan perbaikan teknologi untuk meningkatkan kemampuan strategis militer secara keseluruhan serta memperluas jangkauannnya.

China telah membuat kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan rudal angkatan laut dan angkatan udara. Pada bulan lalu China resmi mengerahkan  pesawat tempur siluman dalam negeri J-20.

Rudal balistik antar benua DF-41 buatan China menempatkan daratan AS masuk dalam jangkauan tembak rudal tersebut.


Penumpukan kekuatan militer China tampaknya mendorong kekuatan lainnya untuk membelanjakan lebih banyak pada pertahanan juga. Seperti AS pemerintah Presiden Donald Trump telah mengusulkan peningkatan pengeluaran pertahanann 7% pada tahun ini $617 miliar  tertinggi sejak 2011. Sedangkan Rusia melalui Presiden putin beberpa waktu lalu telah mengumumkan pengembangan sejumlah senjata strategis generasi terbaru untuk melindungi negaranya.

Pesawat Militer Rusia Jatuh di Suriah 39 Tewas

Media Rusia, mengutip dari penyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia tersebut mengatakan sebuah pesawat angkut jenis An-26 telah jatuh saat akan mendarat di pangkalan udara militer di Khemmemim, dekat kota Latakia, Suriah.

Menurut laporan tersebut personel yang tewas dalam kejadian naas tersebut berjumlah 39 personel militer, bukan 32 seperti laporan sebelumnya.
Pesawat An-26

Kementerian tersebut menambahkan pesawat bukan ditembak jatuh, data awal yang berhasil dikumpulkan menunjukkan adanya kerusakan teknis sehingga menyebabkan kecelakaan
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan An-26 jatuh pada pukul 15.00 waktu moskow. Pesawat tersebut keluar sekitar 500m dari landasan pacu.

Khmeimim adalah basis utama militer Rusia di Suriah untuk memerangi kelompok pemberontak. Rusia ikut dalam Operasi militer di Suriah, kehadiran militer Rusia disana berdasarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pemerintah Suriah lah yang meminta kekuatan militer Rusia untuk hadir di Rusia.


Ini bukanlah kecelakaan pertama yang dialami pasukan militer Rusia semenjak kehadiran militer mereka di Suriah pada 2015. Sebelumnya pada desember 2016 Tu-154 dengan membawa personel 92 orang tewas saat pesawat jatuh di Laut Hitam dalam rangka menuju Suriah, pesawat berangkat dari Sochi.

Uji Coba Rudal Iskander-M Berhasil Menghancurkan Target

Kementerian pertahanan Russia melaporkan bahwa Rusia telah melaksanakan uji coba terbaru rudal Iskander M. pada uji coba tersebut Iskander M berhasil menghancurkan target dengan jarak 100km dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Uji coba rudal ini dilaksanakan di daerah latihan Kapustin Yar wilayah Astrakhan, di Rusia selatan.
Rudal Iskander M

“penembakan pada jarak 100km, rudal tersebut menargetkan sebuah situs yang disimulasikan sebagai pos komando musuh konvensiona. Sasaran dihancurkan dengan tingkat akurasi yang tinggi” kata kementerian tersebut.

Iskander sendiri merupakan salah satu senjata militer strategis yang dimiliki oleh Rusia, Iskander M adalah system rudal balistik jarak pendek, dilengkapi dengan pendorong roket bertipe supersonic serta dapat membawa nuklir warhead jangkauan maksimum rudal ini adalh 500km.


Peluncuran Iskander M menjadi tanda tahap akhir dari latihan taktis untuk prajurit Rusia yang berbasisi di Pusat pelatihan -60 untuk penggunaan pasukan tempur rudal. Iskander M menjadi senjata andalan militer Rusia, memiliki presisi tinggi, masuk layannan militer Rusia pada tahun 2006. Rudal berkemampuan supersonic dengan warhead nuklir tersebut dapat mencapai jarak 500km menuju target dengan jalur balistik yang dapat dipandu.

CASC China Meningkatkan Kemampuan UAV CH-4

China Academy of Aerospace Aerodynamics (CAAA), yaitu badan pengembangan teknologi pernerbangan milik perusahaan China China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) telah mengembangkan persenjataan pesawat tanpa awak varian baru dari Cai Hong 4 (Rainbow 4 atau CH-4) sebuah Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Varian terbaru ini diberi nama CH-4C. ini merupakan peningkatan dari UAV sebelumnya yaitu CH-4B.
CH-4 Source Jane's 360

Sumber dari dalam perusahaan mengatakan beberapa perangkat tambahan akan disematkan ke UAV varian terbaru ini. Selama uji coba live-fire enam hari di utara China pada akhir januari lalu, UAV dilengkapi dengan bom pintar yang dipandu dengan laser atau Laser Guide Bomb (LGB) kemudian terdapat peralatan pengintai elektronik terbaru.

Meskipun tidak ada rincian secara spesifik mengenai pengembangan CH-4C namun dipercaya China akan menambah peningkatan daya dukung dan peningkatan sumber daya listrik, struktur elektronik, pemrosesan data diyakini akan diperbarui. System control penerbangan juga mungkin akan di tingkatkan kemampuannya ketika beroperasi dalam kondisi cuaca buruk.

“struktur elektronik dan distribusi daya akan diperbarui memungkinkan serangkaian senjata dan muatan lebih luas untuk diintegrasikan kedalam kendaraan tempur udara, memastikan UAV dapat dengan mudah menerima teknollogi generasi berikutnya dan tetap relevan dengan baik di masa depan” jelas pejabat perusahaan “ struktur baru juga memfasilitasi integrasi peralatan dari pihak ketiga yang mungkin diinginkan pengguna UAV”

Teknisi CAAA juga telah melakukan tes integrasi pada pod pengintai elektronik baru, dikembangkan untuk memenuhi persyaratan dari pengguna. Payload ini dirancang untuk di bawa pada hard point Underbelly pada UAV uji CH-4 dengan mengkonfigurasikan Line of sight (LOS) memungkinkan UAV dapat berkomunikasi melalui satelit.


 Saat ini pengguna varian dari CH-4 adalah militer China, Mesir, Arab Saudi, dan Irak, Di Irak UAV CH-4 telah dioperasikan untuk melawan tentara ISIS.