China meningkatkan anggaran pengeluaran bagi kementerian
petrahanan, pengajuan anggaran pertahanan ini lebih cepat dibandingkan tahun
lalu, anggaran tersebut telah diresmikan pada hari senin (5/3) di Kongres
Rakyat Tahunan Nasional.
Langkah ini mengindikasikan bahwa Presiden Xi Jinping
bermaksud membangun sebuah kekuatan militer dimana militer China dapat
menandangi kekuatan militer AS. Langkah China ini jelas akan meningkatkan
resiko perlombaan senjata global.
China telah menganggarkan 1,1 Triliun yuan ($174 miliar) atau sekitar 2.500 triliun rupiah untuk pertahanan tahun ini, 62,5 mliar yuan lebih banyak dari tahun 2017. Peningkatan
ini mencapai 8,1 % dimana anggaran ini mengarah lebih banyak pada peraltan,
pelatihan dan peningkatan kesejahteraan personel.
Xi Jinping telah mengatakan pada tahun lalu bahwa militern
China akan menjadi kekuatan nomor 1 pada 2050. Sebagai bagian untuk terwujudnya
rencana tersebut Beijing berupaya untuk terus menerapkan perbaikan teknologi
untuk meningkatkan kemampuan strategis militer secara keseluruhan serta
memperluas jangkauannnya.
China telah membuat kemajuan yang signifikan dalam
meningkatkan kemampuan rudal angkatan laut dan angkatan udara. Pada bulan lalu
China resmi mengerahkan pesawat tempur
siluman dalam negeri J-20.
Rudal balistik antar benua DF-41 buatan China menempatkan
daratan AS masuk dalam jangkauan tembak rudal tersebut.
Penumpukan kekuatan militer China tampaknya mendorong
kekuatan lainnya untuk membelanjakan lebih banyak pada pertahanan juga. Seperti
AS pemerintah Presiden Donald Trump telah mengusulkan peningkatan pengeluaran
pertahanann 7% pada tahun ini $617 miliar tertinggi sejak 2011. Sedangkan Rusia melalui
Presiden putin beberpa waktu lalu telah mengumumkan pengembangan sejumlah
senjata strategis generasi terbaru untuk melindungi negaranya.