Israel memiliki ancaman serius di sekitar
wilayahnya, negara yahudi tersebut mempunyai hubungan tidak harmonis dengan
negara tetangganya seperti Mesir, Jordania, Lebanon Atau Suriah. Selain dari
negara mapan secara pemerintahan, Israel juga mendapat ancaman dari para
pejuang kemerdekaan di wilayah palestina, utamanya dari wilayah jalur Gaza.
Para pejuang palestina yang paling terkenal dari
kelompok Hamas yaitu Brigade Izzudin Al-qassam sering mengirimkan
roket-roketnya seperti Qassam, GRAD, atau Fajr dengan harapan dapat mencapai
daratan Israel dan menimbulkan kerusakan yang cukup.
Untuk itu Israel melengkapi sistem pertahanan
udaranya dengan Iron Dome.
Iron Dome merupakan sistem pertahanan misil untuk
mencegat dan menghancurkan serangan roket jarak pendek atau menengah dengan
cara menghancurkan roket tersebut di udara. Sistem pertahanan ini memiliki
kemampuan untuk mengidentifikasi dan menghancurkan proyektil roket sebelum
mencapai teritorial wilayah Israel.
Sistem pertahanan udara ini dapat dikatakan sangat efektif yang memang telah terbukti dilapangan beberapa laporan menyebutkan 90% roket dari Jalur Gaza berhasil di cegat dan dihancurkan sebelum mencapai permukaan tanah kemudian sebagian kecil roket mendarat di tanah tak berpenghuni.
Sistem pertahanan udara ini dapat dikatakan sangat efektif yang memang telah terbukti dilapangan beberapa laporan menyebutkan 90% roket dari Jalur Gaza berhasil di cegat dan dihancurkan sebelum mencapai permukaan tanah kemudian sebagian kecil roket mendarat di tanah tak berpenghuni.
Dengan sekejap nama Iron Dome pun mendapatkan
popularitasnya bahkan negara-negara teluk seperti Qatar, Bahrain, serta Arab
Saudi tertarik untuk mengakuisisi produk Israel ini di tengah ancaman
meningkatnya kemampuan Iran dalam memproduksi rudal.
Iron Dome sendiri sebenarnya tidak murni buatan
Israel karena proyek ini sendiri pun dalam pendanaanya dibantu oleh sekutu
dekatnya yaitu Amerika Serikat.
Terdapat tiga komponen penting dalam sistem Iron
Dome. Pertama, radar penjejak, radar ini berfungsi sebagai pendeteksi kehadiran
datangnya ancaman roket. Radar di suplai oleh sebuah perusahaan Israel yaitu
Elta. Kedua sistem kontrol dan manajemen jadi ketika radar melacak ancaman
dengan segera sistem kontrol yang terpisah akan menganalisa secara
komputerisasi apakah roket mengancam teritorial Israel atau tidak, jika iya
maka sistem kontrol dan manajemen ini akan memutuskan untuk mengintersep ancaman
tersebut. Sistem kontrol dan manajemen sendiri di buat oleh perusahaan mPrest
System Software. Komponen ketiga yaitu peluru roket atau rudal dan di produksi
oleh Rafael Defense System.
Pembangunan sistem
pertahanan Iron Dome didasari oleh serangan ribuan roket di wilayah utara
Israel oleh Hezbullah, Lebanon selama perang Israel-Lebanon II di 2006. Pada 2007
kementerian pertahanan memutuskan untuk mengembangkan sistem pertahanan udaranya.
Kemudian pada 2011 Iron Dome sudah dapat digunakan.
Sistem pertahanan udara ini dapat dikatakan sangat
mahal karena setiap penempatan satu baterai Iron Dome dibutuhkan dana sekitar $50
juta. Dan untuk 1 rudalnya seharga $40.000 diman dalam satu baterai terdapat
sekitar 60 rudal pencegat.
Saat ini Israel sedang mengembangkan Iron Dome yang
dapat di tempatkan di wilayah perairan, untuk melindungi asetnya di laut.
Cara
Kerja Iron Dome
Unit radar akan mendeteksi dan melacak pada jarak
69km untuk memindai wilayah tertentu darimana
datangnya roket, kemudian unit terpisah yaitu sistem kontrol dan manajemen akan
menganalisa hasil pindaian radar untuk kemudian memperkirakan dimana roket akan
mendarat jika roket mengancam daerah pemukiman sistem manajemen akan memutuskan
untuk mengintersep roket.
Ketika rudal telah dilepaskan pada jalur terbang
roket, rudal Iron Dome akan meledakkan bom silinder yang menjadi
fragmen-fragmen kecil untuk kemudian memicu roket meledak di udara.