China Academy of Aerospace Aerodynamics (CAAA), yaitu badan
pengembangan teknologi pernerbangan milik perusahaan China China Aerospace
Science and Technology Corporation (CASC) telah mengembangkan persenjataan
pesawat tanpa awak varian baru dari Cai Hong 4 (Rainbow 4 atau CH-4) sebuah
Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Varian terbaru ini diberi nama CH-4C. ini merupakan peningkatan dari UAV sebelumnya yaitu CH-4B.
CH-4 Source Jane's 360 |
Sumber dari dalam perusahaan mengatakan beberapa perangkat
tambahan akan disematkan ke UAV varian terbaru ini. Selama uji coba live-fire
enam hari di utara China pada akhir januari lalu, UAV dilengkapi dengan bom
pintar yang dipandu dengan laser atau Laser Guide Bomb (LGB) kemudian terdapat
peralatan pengintai elektronik terbaru.
Meskipun tidak ada rincian secara spesifik mengenai
pengembangan CH-4C namun dipercaya China akan menambah peningkatan daya dukung
dan peningkatan sumber daya listrik, struktur elektronik, pemrosesan data
diyakini akan diperbarui. System control penerbangan juga mungkin akan di
tingkatkan kemampuannya ketika beroperasi dalam kondisi cuaca buruk.
“struktur elektronik dan distribusi daya akan diperbarui
memungkinkan serangkaian senjata dan muatan lebih luas untuk diintegrasikan
kedalam kendaraan tempur udara, memastikan UAV dapat dengan mudah menerima
teknollogi generasi berikutnya dan tetap relevan dengan baik di masa depan”
jelas pejabat perusahaan “ struktur baru juga memfasilitasi integrasi peralatan
dari pihak ketiga yang mungkin diinginkan pengguna UAV”
Teknisi CAAA juga telah melakukan tes integrasi pada pod
pengintai elektronik baru, dikembangkan untuk memenuhi persyaratan dari
pengguna. Payload ini dirancang untuk di bawa pada hard point Underbelly pada
UAV uji CH-4 dengan mengkonfigurasikan Line of sight (LOS) memungkinkan UAV
dapat berkomunikasi melalui satelit.
Saat ini pengguna
varian dari CH-4 adalah militer China, Mesir, Arab Saudi, dan Irak, Di Irak UAV CH-4
telah dioperasikan untuk melawan tentara ISIS.