India, yang merasa khawatir akan kehadiran China yang mulai
mendominasi halaman belakang rumahnya sendiri, merespon dengan baik.
PM India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping |
Dalam kunjungan kenegaraan ke Oman pada bulan lau, Perdana
Menteri India, Narendra Modi mendapat akses ke fasilitas angkatan laut di Negara
Timur Tengah tersebut, yang berada didekat selat Hormuz. Dimana lebih dari 30
persen ekspor minyak melewati jalur air sempit tersebut setiap harinya.
Awal tahun ini, India menandatangani pakta 20 tahun dengan
Seychelles untuk membangun fasilitas lapangan terbang dan dermaga untuk
angkatan lautnya. Selain itu pada November 2017 lalu Modi telah menandatangani
sebuah perjanjian dengan Singapura dimana India dapat meningkatkan akses ke
pangkalan angkatan laut Changi.
Seorang peneliti senior dari Universitas Nasional Australia
mengatakan telah terjadi persaingan antara India dan China untuk mendapat
supremasi dan dominasi dikawasan regional utamanya di Samudra Hindia.
Kita tahu bahwa samudera Hindia berbatasan dengan Afrika,
Asia, Timur Tengah dan Australia, merupakan rumah bagi jalur utama perdagangan
global hamper 40 persen minyak lepas pantai Dunia diproduksi di samudra Hindia.
Proyek komersial milik perusahaan India dan China disinyalir
bisa digunakan untuk tujuan militer. Ketika China Merchants Port Holdings
menandatangani kontrak 99 tahun di pelabuhan Hambantota Si Lanka pada juli
2017, kemudian kekhawatiran muncul bahwa angkatan laut China akan menggunakan
fasilitas tersebut meskipun Sri Lanka menjamin tidak akan digunakan untuk
tujuan militer. Beberapa bulan kemudian, Reuters melaporkan bahwa New Delhi
ingin mengambil alih bandara lokal Hambantota.,
Diplomat India dan barat yakin Hambantota akan berakhir
menjadi pangkalan militer dan angkatan laut China. Maladewa dan Myanmar negera
penerima investasi dari China dimunkinkan menjadi pangkalan militer di area Negara
tersebut.
Seperti halnya di Iran, India Ports Global mengembangkan
pelabuhan Chabahar yang dipandang sebagai penghalang bagi pelabuhan Gwadar
China di Pakistan, Beijing berencana akan menempatkan system anti rudal
berbasis laut untuk ditempatkan disana.