Kapal induk terbaru milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Queen Elizabeth dikabarkan mempunyai masalah pada beberapa pintu kedap air yang terpasang didalamya, akibat dari permasalahan itu beberapa awak kapal mengalami cedera.
Permasalahan terdapat pada mekanisme dan operasi kinerja
pintu, permasalahan tersebut menyebabkan setidaknya 5 awak cedera saat kapal
induk tersebut sedang melaksanakan uji coba dilautan, setelah sebelumnya
meninggalkan galangan kapal Rosyth.
Dikabarkan 70% pintu yang terpasang didalam HMS Queen
Elizabeth mengalami kerusakan. Didalam HMS Queen Elizabeth terdapat 650 pintu
katup kompartemen yang terpasang
didalamnya. pihak pembuat kapal induk
pun sedang menyelidiki kerusakan yang terjadi.
Menteri Pertahanan Kerajaan Inggris dan pihak pembuat kapal
yaitu Thales, BAE System serta galangan kapal Rosyth telah mengkonfirmasi kejadian
tersebut dan mengakui adanya kerusakan pada 70% pintu yang ada di HMS Queen
Elizabeth.
Diperkirakan kerusakan tersebut akibat kegagalan konstruksi
dan pemilihan pintu kompartemen yang tidak tepat.
Jika pintu pada HMS Queen Elizabeth ingin diganti maka
dibutuhkan dana yang tidak sedikit serta waktu yang tidak sebentar. Kejadian ini
merupakan pukulan telak bagi armada kapal induk kerajaan Inggris dimana
beberapa waktu sebelumnya menteri pertahanan inggris dalam sambutannya ketika
kapal induk tersebut akan berlayar untuk melaksanakan uji coba laut, Ia
mengatakan “masyarakat Rusia akan iri melihat HMS Queen Elizabeth” dan mengejek
kapal induk Rusia Admiral Kuznetsov.
HMS Queen Elizabeth memilliki kapasitas muatan 65.000 ton
serta menghabiskan dana 3 miliar Poundsterling dalam pembangunannya. Kapal ini
dibangun oleh galangan kapal Rosyth bekerjasama dengan Thales dan BAE System. Perusahaan-perusahaan
tersebut juga saat ini sedang menyelesaikan pembangunan kapal induk lainnya yaitu
HMS Prince of Wales.
Kedua kapal induk Inggris tersebut diproyeksikan untuk
mengangkut pesawat canggih generasi kelima yang termutakhir saat ini F-35B
Lightning. HMS Queen Elizabeth direncanakan akan masuk layanan militer penuh
pada tahun 2020