Militer Filipina masih terus berusaha untuk merebut
kembali kota Marawi dari tangan para pemberontak yang menyatakan diri bergabung
dengan ISIS. Kota Marawi berubah menjadi medan pertempuran setelah gerombolan
bersenjata dari kelompok Maute dan mendeklarasikan diri sebagai bagian dari
Negara Islam wilayah Asia Tenggara.
Disusul kemudian Presiden Duterte memberlakukan
darurat militer pekan lalu untuk mengatasi para pemberontak tersebut. Pihak militer
pada senin lalu mengeluarkan pernyataan bahwa tentara pemerintah sudah dekat
dengan kemenangan untuk mengambil alih kota diselatan Filipina tersebut dari
para militan IS.
Dalam lawatan Presiden Duterte pekan lalu ke moskow,
presiden duterte meminta bantuan Rusia untuk dapat memasok persenjataan
bagi tentara pemerintah dan diberikan
kredit lunak untuk mendapatkan persenjataan dari Moskow.
Diyakini Filipina adalah rumah baru bagi militan
ISIS setelah ISIS kehilangan kendali atas beberapa wilayah di Irak dan Suriah. Serangan
di Filipina bisa dibaca sebagai serangan desentralisasi bagi para militan yang
tak bisa mendatangi medan perang di Irak dan Suriah.
Pada saat militer Filipina memasuki kota Marawi para
tentara menemukan setidaknya 16 jasad warga sipil yang dieksekusi dan ditubuh
mereka disematkan tulisan “munafik” menurut beberapa laporan. Militer Filipina
masih terus mengepung kota Marawi untuk menekan sekaligus mengisolasi para
militan agar tidak menyebar ke kota lain, Angkatan Udara membom bardir daerah
yang diyakini menjadi posisi para militan. Korban tewas diperkirakan mencapai
angka seratus di kedua belah pihak, kebanyakan dari militan Maute, dan sebagian
lagi merupakan warga sipil.
Warga sipil yang berhasil keluar dari Marawi
menuturkan bahwa dirinya melihat sekelompok pria bersenjata dengan ikat kepala
hitam khas militan ISIS, dia menambahakan sehari sebelumnya dia menyaksikan
pemenggalan terhadap beberapa warga sipil Marawi sebelum akhirnya memutuskan
untuk keluar dari kota.
Pihak militer meyakini Isnilon Tontoni Hapilon telah
bersekutu dengan kelompok Maute untuk menguasai kota di Mindanao tersebut. Hapilon
sendiri telah di tunjuk oleh “kekhalifahan” Irak Dan Suriah untuk menjadi amir
di wilayah Asia Tenggara, Isnilon menyatakan sumpah setia ke ISIS tahun lalu
dan disambut oleh pernyataan penunjukkannya.
Sebelumnya Isnilon dilaporkan tewas pada beberapa
kesempatan operasi militer di beberapa tempat di Mindanao hingga kemudian dia
muncul dalam sebuah serangan di Marawi. Isnilon menjadi buruan Internasional
setelah melakukan penculikan warga asing yang diantara terdapat warga negara AS
yang kemudian dieksekusi sehingga pihak Amerika memberikan hadiah $5 juta bagi
siapa saja yang dapat memberi informasi keberadaan Isnilon.
Kehadiran militan ISIS di selatan Filipina
menimbulkan kekhawatiran bagi negara tetangganya, tak terkecuali Indonesia. Bebrapa
hari lalu Jakarta dikagetkan dengan serangan Bom bunuh diri yang diduga
memiliki kaitan dengan jaringan ISIS. TNI merespon kejadian di Filipina dengan
memperketat patroli diperairan utara Sulawesi untuk mengantisipasi penyusupan
militan ISIS dari selatan Filipina ke wilayah Indonesia.