TEHERAN- di laporkan Republik Islam Iran telah
membangun fasilitas produksi rudal bawah tanah ketiga di negeri para mullah tersebut
sebagai upaya defensif Iran terhadap ancaman dari luar. Hal ini disampaikan
oleh salah satu pejabat senior dari pasukan pengawal revolusi Islam, Brigadir
Amirali Hajizadeh.
Pembangunan fasilitas rudal bawah tanah ini diyakini
akan memicu ketegangan baru dengan AS karena negara tersebut sebenarnya sedang
menghadapi sanksi dari Amerika akibat uji coba rudalnya.
Pada 2015 negara yang baru saja melaksanakan Pemilu
tersebut, memamerkan fasilitas rudal bawah tanahnya dalam sebuah siaran video
yang tersebar ke seluruh dunia dimana pada rekaman tersebut memperlihatkan
rudal-rudal yang di gotong oleh sebuah kendaraan truk pengangkut. Lanjutnya pihak
Iran menyatakan bahwa mereka memiliki ratusan fasilitas serupa yang tersebar di
penjuru negeri.
Iran menyatakan bahwa upayanya ini adalah bentuk
pertahanan terhadap ancaman Amerika dan Israel. Bahkan pihak Iran mengatakan
bahwa rudal mereka dapat “memukul” Israel.
Saat ini Iran sedang menghadapi sanksi atau embargo
dari Amerika Serikat setelah mereka melakukan beberapa uji rudal dan Amerika
Serikat mencurigai Iran sedang mengembangkan senjata pemusnah massal yaitu
senjata Nuklir. Presiden terpilih Hassan Rouhani dalam sebuah pidatonya
menyatakan bahwa negaranya tidak memerlukan izin dari Amerika untuk melakukan
tes rudal.
Hubungan Iran dan Amerika sempat mesra ketika Iran
berada dalam kekuasaan Reza Pahlevi, namun Reza Pahlevi lengser setelah terjadi
kudeta yang di pimpin oleh ulama Iran Ayatulloh Khomeini pada 1979.