Mengukur Seberapa Kuat Respon “Sinyal” Keamiran Asia Tenggara, dari Marawi

Militer Filipina menghadapi ujian berat saat kota di selatan negara tersebut dikuasai oleh para militan yang mengaku sebagai bagian dari kekhalifahan Negara Islam di Irak dan Suriah. Adalah Isnilon Hapilon warga negara Filipina yang ditunjuk sebagai “Amir” di Daulah Wilayah Asia Tenggara.
Sebelumnya Isnilon merupakan pimpinan Abu Sayyaf, sebelum mengumumkan sumpah setia terhadap IS. ISIS memiliki beberapa Daulah Wilayah (Provinsi) di luar Irak dan Suriah, seperti Provinsi Libya, Sinai, Afrika Barat, dan Asia Tenggara.
Gerakan ISIS di marawi, jika kita telususri merupakan “sinyal” bagi para sel-sel teror di Asia Tenggara untuk melakukan aksi yang sama atau setidaknya bergabung bersama kelompok tersebut. Marawi hanyalah sebuah bentuk eksistensi akan keberadaan mereka, dan menunjukkan kepada “induk” mereka di Irak dan Suriah.
Asia Tenggara memang ladang subur bagi para militan untuk menyebarkan dan menawarkan pendirian negara Islam dahulu ada Jamaah Islamiyah yang bercita-cita mendirikan negara Islam meliputi Malaysia, Indonesia, Filipina, Brunei, dan Singapura.
Pertanyaan selanjutnya apakah kelompok-kelompok atau para simpatisan di Asia Tenggara akan mendengar seruan “sinyal” dari Marawi, ada baiknya kita telusuri dari masing-masing negara di kawasan Asia Tenggara yang potensial:



Thailand
Muslim Pattani yang sejak tahun 60an menginginkan kemerdekaan dan independen dari Thailand dan membentuk sebuah negara Islam “Pattani Darussalam”. Barisan Revolusi Nasional (BRN) menjadi salah satu kelompok yang sering melakukan teror di selatan Thailand mulai dari penembakan, pengeboman, hingga penyerangan.
Hingga saat ini kelompok ini masih sering melakukan teror di Thailand selatan. Dengan ideologi sama yang diusung oleh ISIS Asia Tenggara, hingga saat ini konflik di selatan Thailand masih berlangsung upaya diplomasi masih menemukan kebuntuan. Pertanyaan selanjutnya adalah kelompok ini akan bergabung dengan ISIS Asia Tenggara kita masih menunggu kelanjutannya.

Myanmar
Di Myanmar terdapat entitas minoritas muslim yang tertindas. Disana terdapat etnis Rohingya yang mengalami perlakuan buruk dari para biksu ekstemis.
Tahun lalu beredar foto di internet muslim rohingya melakukan pelatihan militer di sebuah tempat yang tidak disebutkan. Mereka dipersenjatai dengan senjata AK47 dan menggunakan seragam loreng. Dalam lampiran tulisan yang ada menyebutkan pelatihan tersebut adalah upaya untuk melakukan jihad atas penindasan yang terjadi pada etnis Rohingya di Myanmar.
Belum ada tanda-tanda kelompok jihad Rohingya menyambut “sinyal” dari Marawi.

Malaysia
Walaupun Malaysia minim gangguan teror dari para teroris namun negara ini sebenarnya sedang dipusingkan dengan beberapa warga negaranya yang ikut berperang di Suriah. Bahkan Polisi Diraja Malaysia sudah beberapa kali melakukan penangkapan warga negaranya yang terkait dengan ISIS.
Dalam sebuah Video yang beredar tahun 2016 yang terdiri dari militan asal Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Merilis sebuah video deklarasi kekhalifahan di Filipina sebagai bagian dari ISIS dan Menyerukan kepada para simpatisan ISIS yang tidak dapat datang ke Suriah dan Irak agar bergabung dengan Daulah Wilayah yang berada di Filipina.
Meskipun didalam negeri belum ada deklarasi kelompok tertentu yang menyatakan bergabung dengan ISIS Asia Tenggara namun beberapa warga Malaysia justru langsung mendatangi medan tempat seruan Jihad.

Indonesia
Di Indonesia sendiri banyak terdapat kelompok teroris mulai dari Jemaah Islamiyah, NII, hingga yang terbaru Jamaah Ansharu Daulah (JAD). Pada 2016 lalu terjadi sebuah serangan dan pengeboman di Thamrin, Jakarta. Diduga kelompok tersebut merupakan afiliasi dari ISIS dan menerima perintah penyerangan dari orang Indonesia yang saat ini ada di Suriah.
Polisi mengidentifikasinya sebagai Bahrun Naim. Pada jum,at (26/5) lalu terjadi 2 serangan bom di kampung Melayu, Jakarta yang menewaskan sejumlah polisi, ini menjadi pertanda para pejuang di Indonesia menanggapi “sinyal” dari Marawi. Keesokan harinya ISIS mengklaim bahwa pelaku merupakan pejuang Negara Islam, pernyataan tersebut dikeluarkan oleh media propaganda ISIS “amaq”.
 Ancaman ISIS di Indonesia begitu nyata tercatat ratusan warga negara Indonesia yang ikut berperang di Suriah, belum terhitung simpatisan yang lebih besar jumlahnya. Bahkan baru-baru ini dikabarkan seorang warga Indonesia tewas dalam pertempuran di Marawi diduga pria tersebut ikut menjadi kelompok yang mengaku sebagai bagian dari Negara Islam.


Keberadaan ISIS di Asia Tenggara mulai mengeliat ini terbukti dengan di dudukinya kota Marawi oleh militan, para pakar memperkirakan ISIS akan mendapat wadah perjungan di Asia tenggara mengingat banyak kelompok berideologi Islam yang sama-sama mempunyai cita-cita mendirikan negara Islam.
Ancaman ini patut di tanggapi serius bagi negara-negara disekitar kawasan agar “badai” bencana kemanusiaan tidak merembet hingga kawasan Asia Tenggara yang merupakan jalur strategis bagi perdagangan dunia.

Pentagon Mulai Mengirim Persenjataan Ke Pejuang Kurdi Suriah Dalam Rangka Merebut Raqqa

Pemerintahan Donald Trump mulai mengirimkan logistik persenjataan kepada para pejuang Kurdistan Suriah dalam rangka merebut Raqqa yang dikuasai militan Negara Islam. Selasa(30/5) lalu departemen Pertahanan Amerika (Pentagon) menyatakan mulai mengirimkan peralatan militer kepada pejuang Kurdi untuk merebut Raqqa yang merupakan Ibukota Negara Islam atau ISIS.
 
Pentagon tidak merinci daftar senjata apa saja yang akan diterima militan Kurdi. Namun, dalam pernyataannya secara umum departemen pertahanan menyuplai amunisi, senapan serbu, senapan mesin, dan kendaraan lapis baja angkut personel. Ketika ditanya apakah Pentagon juga menyediakan sistem misil kepada para militan, departemen pertahanan mengatakan mereka hanya melengkapi para pejuang dengan peralatan dasar seperti munisi, senapan, dan gear untuk perlindungan personel.


Sebelumnya, Turki menyatakan kecewa terhadap keputusan Amerika untuk mempersenjatai pejuang Kurdi pasalnya pihak Turki menuduh pejuang Kurdi merupakan afiliasi dari Partai Pekerja Turki (PKK) dan memberi dukungan persenjataan terhadap pemberontak Kurdi di Turki. PKK merupakan organisasi terlarang di Turki dan pemerintahan Turki memasukkan organisasi  tersebut sebagai organisasi teroris. 

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pernah datang ke Washington untuk membujuk Presiden Trump agar mengurungkan niatannya untuk mempersenjatai pejuang Kurdi. Namun usaha presiden Turki itu diabaikan, pada 8 mei Trump memutuskan untuk mempersenjatai pejuang Kurdi.

Untuk meredam ketegangan antara Amerika dan Turki, departemen pertahan amerika meyakinkan Turki bahwa persenjataan tersebut hanya digunakan untuk melawan ISIS dan Amerika akan memonitor penggunaan senjata tersebut.

Saat ini Turki merupakan salah satu negara pendukung tentara koalisi, Turki menyediakan pangkalan udaranya sebagai basis pesawat tempur koalisi untuk menggempur posisi ISIS di darat. Encirlik Airbase disediakan oleh pihak Turki sebagai pangkalan udara koalisi.

Lebih lanjut Amerika tidak hanya memberikan bantuan persenjataan mereka juga akan menyediakan dukungan udara untuk mendukung gerak maju pejuang Kurdi. Dalam sebuah pernyataannya kelompok Kurdi mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan Keputusan bersejarah sebagai bagian dalam mempercepat keruntuhan Negara Islam dan usaha dalam memerangi terorisme.

Raqqa menjadi target tentara Kurdi untuk diserang karena dapat memberikan keuntungan Strategis. Raqqa telah dikuasai ISIS selama 3 tahun dan menjadikannya sebagai Ibukota Negara Islam.

Militer Filipina Mengepung Basis ISIS di Marawi Filipina

Militer Filipina masih terus berusaha untuk merebut kembali kota Marawi dari tangan para pemberontak yang menyatakan diri bergabung dengan ISIS. Kota Marawi berubah menjadi medan pertempuran setelah gerombolan bersenjata dari kelompok Maute dan mendeklarasikan diri sebagai bagian dari Negara Islam wilayah Asia Tenggara.

Disusul kemudian Presiden Duterte memberlakukan darurat militer pekan lalu untuk mengatasi para pemberontak tersebut. Pihak militer pada senin lalu mengeluarkan pernyataan bahwa tentara pemerintah sudah dekat dengan kemenangan untuk mengambil alih kota diselatan Filipina tersebut dari para militan IS.
Dalam lawatan Presiden Duterte pekan lalu ke moskow, presiden duterte meminta bantuan Rusia untuk dapat memasok persenjataan bagi  tentara pemerintah dan diberikan kredit lunak untuk mendapatkan persenjataan dari Moskow. 

Diyakini Filipina adalah rumah baru bagi militan ISIS setelah ISIS kehilangan kendali atas beberapa wilayah di Irak dan Suriah. Serangan di Filipina bisa dibaca sebagai serangan desentralisasi bagi para militan yang tak bisa mendatangi medan perang di Irak dan Suriah.

Pada saat militer Filipina memasuki kota Marawi para tentara menemukan setidaknya 16 jasad warga sipil yang dieksekusi dan ditubuh mereka disematkan tulisan “munafik” menurut beberapa laporan. Militer Filipina masih terus mengepung kota Marawi untuk menekan sekaligus mengisolasi para militan agar tidak menyebar ke kota lain, Angkatan Udara membom bardir daerah yang diyakini menjadi posisi para militan. Korban tewas diperkirakan mencapai angka seratus di kedua belah pihak, kebanyakan dari militan Maute, dan sebagian lagi merupakan warga sipil.
Warga sipil yang berhasil keluar dari Marawi menuturkan bahwa dirinya melihat sekelompok pria bersenjata dengan ikat kepala hitam khas militan ISIS, dia menambahakan sehari sebelumnya dia menyaksikan pemenggalan terhadap beberapa warga sipil Marawi sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari kota.
Pihak militer meyakini Isnilon Tontoni Hapilon telah bersekutu dengan kelompok Maute untuk menguasai kota di Mindanao tersebut. Hapilon sendiri telah di tunjuk oleh “kekhalifahan” Irak Dan Suriah untuk menjadi amir di wilayah Asia Tenggara, Isnilon menyatakan sumpah setia ke ISIS tahun lalu dan disambut oleh pernyataan penunjukkannya. 

Sebelumnya Isnilon dilaporkan tewas pada beberapa kesempatan operasi militer di beberapa tempat di Mindanao hingga kemudian dia muncul dalam sebuah serangan di Marawi. Isnilon menjadi buruan Internasional setelah melakukan penculikan warga asing yang diantara terdapat warga negara AS yang kemudian dieksekusi sehingga pihak Amerika memberikan hadiah $5 juta bagi siapa saja yang dapat memberi informasi keberadaan Isnilon.

Kehadiran militan ISIS di selatan Filipina menimbulkan kekhawatiran bagi negara tetangganya, tak terkecuali Indonesia. Bebrapa hari lalu Jakarta dikagetkan dengan serangan Bom bunuh diri yang diduga memiliki kaitan dengan jaringan ISIS. TNI merespon kejadian di Filipina dengan memperketat patroli diperairan utara Sulawesi untuk mengantisipasi penyusupan militan ISIS dari selatan Filipina ke wilayah Indonesia.

Korea Utara Kembali Menembakkan Rudal "kelas Scud"

Korea Selatan kembali meluncurkan rudal balistiknya sebagai upaya untuk menciptakan rudal yang dapat menjangkau daratan Amerika Serikat. Menurut laporan yang dirilis pejabat Korea Selatan, Rudal tersebut ditembakan pada pukul 5.39 (29/5), di wilayah Wonsan, provinsi Kangwon.

Rudal ditembakan kearah timur semenanjung Korea dan mendarat dekat perairan Jepang yang berjarak 200 mil dari pesisir Jepang yang masuk dalam Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).
Pihak Korea Selatan menambahkan rudal yang ditembakkan adalah rudal jarak pendek dan menengah. Rudal sempat terbang pada ketinggian 450 km sebelum mendarat di perairan laut Jepang, pihak Korea Selatan menduga rudal tersebut merupakan rudal dari kelas Scud. Scud sendiri merupakan rudal jarak pendek menengah buatan Uni Soviet.

Peluncuran rudal terbaru Korea Utara ini menyulut protes dari Jepang dan Korea Selatan yang dianggap provokatif dan menimbulkan ketegangan baru di kawasan tersebut. 

Peluncuran rudal tersebut merupakan kali ketiga Korea Utara melakukan “provokasi rudal” dalam kurun waktu tiga minggu terakhir. Sebelumnya pada 14 Mei Korea Utara mengumumkan kesuksesan tes peluncuran rudalnya, rudal berhasil terbang dengan ketinggian 2.100 km dan mengatakan rudal tersebut dapat membawa hulu ledak nuklir, dan dapat mencapai basis militer Amerika di pasifik.

Kemudian pada tanggal 21 Mei Korea kembali berhasil melakukan peluncuran rudal Pukgoksang-2 dari kelas medium-range, Kim Jong Un menyatakan rudal tersebut sudah siap untuk diproduksi massal. Korea Utara terus menguji rudal miliknya ditengah kecaman dan sanksi internasional.

Tentu tingkah laku Korea Utara ini mendapat kecaman dari negara disekitar kawasan tersebut. Mereka menganggap sebagai tindakan provokatip yang dapat memicu perang, Korea Selatan contohnya telah menempatkan beberapa anti-rudal THAAD untuk menghadang apabila Korea Utara menenmbakkan rudalnya ke arah Korea Selatan. Sedangkan Jepang dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi rudal jelajah buatan Amerika, Tomahawk sebagai bentuk antisipasi terhadap serangan rudal Korut dan dapat melakukan serangan ofensif terhadap basis silo dan rudal Korut dengan mengirim Tomahawk ke bebrapa target di Korut.

Amerika Serikat pun berupaya membujuk China sebagai sekutu dekat Korut untuk ikut menekan Korut agar menghentikan program nuklir yang dapat mengancam perdamaian dunia, menurut Amerika.

TNI AD Pertahankan Gelar Juara 9 Tahun Berturut-turut dalam Kejuaraan Menembak Di Australia

TNI AD kembali membuktikan kecakapannya dalam perlombaan menembak militer antar Angkatan Darat yang diselenggarakan di Australia. AASAM atau Australian Army of Skill Arms at Meeting di lapangan tembak Puckapunyal, Military Range, Victoria, Australia pada tanggal 5-26 mei.

TNI AD berhasil mengumpulkan 28 medali emas dari semua kategori sehingga berhak menjadi juara umum dalam perlombaan tersebut. TNI berhasil menyingkirkan 20 kontingen militer dari berbagai negara. Ajang ini merupakan perlombaan yang diadakan setiap tahun.

Kontingen indonesia sejak 2008 selalu keluar menjadi juara umum di perlombaan tersebut. Ini adalah tahun kesembilan bagi TNI yang berhasil menjadi juara berturut-turut sejak 2008.

TNI AD sendiri menggunakan senapan serbu organik milik Kostrad SS2 V4 HB, yang juga buatan dalam negeri dan diproduksi oleh pindad yang bermarkas di Bandung. Ajang ini menjadi sarana bagi prajurit untuk melatih kemampuannya sebagai seorang tentara, disamping itu prajurit Indonesia juga menjadi ajang promosi bagi senjata buatan Indonesia yang ternyata tidak bisa di remehkan. dimana senjata yang digunakan TNI dapat mengalahkan senjata buatan eropa.


Bahkan pada AASAM edisi 2015 kontingen dari Amerika dan Australia meminta TNI untuk membongkar SS2 V4 HB, dan pistol G2 yang semuanya buatan PT. Pindad, mereka mencurigai TNI tidak sportif.
Kontingen TNI AD membawa 14 orang yang dipimpin oleh Letkol Josep. 14 orang ini terdiri dari 10 penembak dan 4 official.

Berikut perolehan medai dari masing-masing kontingen:
1Indonesia : 28 emas, 6 perak, 5 perunggu
2Australia : 14 emas, 16 perak, 16 perunggu
3Jepang : 10 emas, 7 perak, 7 perunggu
4Filipina : 4 emas, 4 perak, 4 perunggu
5Anzac : 3 emas, 3 perak
6Kanada : 2 emas, 5 perak, 4 perunggu
7Korea : 2 emas, 3 perak, 1 perunggu
8Uni Emirat Arab : 2 emas
9Thailand : 1 emas, 4 perak, 2 perunggu
1 Selandia Baru : 1 emas, 1 perak, 1 perungggu
1US Army : 1 emas, 1 perunggu
1Singapura : 2 perak
1Malaysia : 1 perak, 3 perunggu
1Inggris : 1 perak, 2 perunggu
1US Marine : 2 perunggu
1Kamboja : -
1Timor Leste : -
1Tonga : -
1Papua Nugini : -
2Perancis : -

T-14 Armata Tank Generasi Ketiga Rusia, Drone Darat Yang Mematikan

T-14 Armata adalah Main Battle Tank (MBT)  atau Tank Tempur Utama, generasi ketiga terbaru milik militer Rusia. Tank ini digadang-gadang menjadi salah satu tank terbaik yang ada saat ini. Para pengamat barat bahkan menggambarkan tank tempur ini sebagai robot tank terbaik dikarenakan kemampuan serta terobosan baru dalam pengoperasian kendaraan lapis baja.
Tank ini produksi oleh perusahaan pembuat kendaraan lapis baja dari Rusia Uralvagonzavod, tank ini dibuat untuk menggantikan tank-tank era Soviet seperti T-72 dan T-80 dan juga tank buatan Rusia sebelumnya T-90 yang diproduksi pada 1992 oleh perusahaan yang sama.
Tank dengan berat 50 ton lebih ringan dibanding Leopard 2 milik Jerman yang beratnya mencapai 62 ton atau Abrams M1A2 yang mencapai 65 ton. Dilengkapi dengan mesin diesel dengan kekuatan 1.500-2.000hp dan 12 percepatan gearbox serta dapat digeber hingga kecepatan 80 km-90 km per jam. Menjadikannya memiliki keunggulan mobilitas dibandingkan Tank pendahulunya T-90 jikapun dibandingkan dengan kemampuan mobilitas tank barat pun masih kalah. Dimana Abrams kecepatan maksimum mencapai 72 km/jam, atau Leopard 2  72 km/jam. Daya jelajah Armata sendiri mencapai 500 km.
Dari segi persenjataan Armata dilengkapi dengan senjata utama  kanon 125 mm smoothbore, dengan jangkauan hingga 5km juga dapat menembak jatuh objek yang terbang rendah seperti helikopter. kemudian secondary armament senapan mesin kaliber 12,7 mm dan senapan mesin 7,62 mm. 

Sistem Pertahanan Diri
Pada tubuh tank disematkan pertahanan dual Malachit yakni generasi keempat dari Explosive Reactive Armor (ERA) yaitu lempengan baja yang dapat meledak ketika bertabrakan dengan misil atau rudal untuk menghentikan penetrasi yang dapat merusak lapisan armor Tank.ERA terpasang di bagian depan, samping, dan atas turret. Kemudian bentuk turret di desain untuk mengurangi sinyal termal dan radio sehingga mengurangi kemampuan deteksi musuh. Tank ini menggunakan Active Protective System (APS) afganit. Afganit merupakan fitur teknologi yang terpasang pada Armata terdiri dari beberapa tabung yang terpasang dibadan tank dapat mendeteksi arah datangnya tembakan untuk selanjutnya dapat di intersep.
Yang terbaru adalah full autoloader sehingga dapat mengurangi satu krew. Armata dapat bertempur dengan 3 kru saja, selain itu seluruh kru di tempatkan dalam sebuah kapsul pelindung didalam lambung tank yang terpisah dengan kompartemen amunisi. Perlindungan berlapis ini memberikan jaminan keamanan bagi para kru yang mengendarainya.
Tank juga terintegrasi oleh sistem kontrol komputer untuk pengoperasian tank. Didalam lambung tank tertanam software komputer yang akan menganalisa ancaman kemudian menyarankan kru untuk mengambil keputusan atau dapat secara otomatis komputer akan mengambil tindakan untuk mengeliminasi ancaman tersebut.
Dapat dikatakan inilah sebuah terobosan dalam dunia pembuatan tank dimana Armata ini juga dapat dikendalikan jarak jauh menggunakan remote kontrol, menjadikannya sebagai drone darat yang mematikan.
Pada 2016 angkatan darat rusia memesan 100 T-14 Armata, dengan batch pertama akan dikirim pada 2018. Militer Rusia memproyeksikan 2.300 Armata akan memenuhi inventaris persenjataan mereka hingga tahun 2025.
Kita tunggu saja apakah teori yang beredar di kalangan military Enthusiast akan terbukti di medan perang untuk mendapatkan “cap Battle Proven” di tengah semakin memanasnya wilayah Ukraina akibat aneksasi Crimea. Atau bahkan akan turun di medan perang Suriah di 2018, dimana T-90 pun masih menyimpan daya magisnya di medan perang timur tengah khususnya di Suriah.

Spesifikasi T-14 Armata
Produsen: Uralvagonzavod
User: militer Rusia
Berat: 50 ton
Panjang: 10.8 m
Tinggi: 3.3 m
Cannon; 125 mm, senapan mesin: 12,7 mm dan 7.62 mm
Mesin: diesel 1.500-2.000 hp
Kecepatan: 80km-90 km/jam
Daya jelajah : 500 km
Cost per unit : $3,7 juta
Kru: 3 orang

Iron Dome, Kubah Baja Penjaga Langit Israel

Israel memiliki ancaman serius di sekitar wilayahnya, negara yahudi tersebut mempunyai hubungan tidak harmonis dengan negara tetangganya seperti Mesir, Jordania, Lebanon Atau Suriah. Selain dari negara mapan secara pemerintahan, Israel juga mendapat ancaman dari para pejuang kemerdekaan di wilayah palestina, utamanya dari wilayah jalur Gaza.
 
Para pejuang palestina yang paling terkenal dari kelompok Hamas yaitu Brigade Izzudin Al-qassam sering mengirimkan roket-roketnya seperti Qassam, GRAD, atau Fajr dengan harapan dapat mencapai daratan Israel dan menimbulkan kerusakan yang cukup.
Untuk itu Israel melengkapi sistem pertahanan udaranya dengan Iron Dome.
Iron Dome merupakan sistem pertahanan misil untuk mencegat dan menghancurkan serangan roket jarak pendek atau menengah dengan cara menghancurkan roket tersebut di udara. Sistem pertahanan ini memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan menghancurkan proyektil roket sebelum mencapai teritorial wilayah Israel.


Sistem pertahanan udara ini dapat dikatakan sangat efektif yang memang telah terbukti dilapangan beberapa laporan menyebutkan 90% roket dari Jalur Gaza berhasil di cegat dan dihancurkan sebelum mencapai permukaan tanah kemudian sebagian kecil roket mendarat di tanah tak berpenghuni.
Dengan sekejap nama Iron Dome pun mendapatkan popularitasnya bahkan negara-negara teluk seperti Qatar, Bahrain, serta Arab Saudi tertarik untuk mengakuisisi produk Israel ini di tengah ancaman meningkatnya kemampuan Iran dalam memproduksi rudal.
Iron Dome sendiri sebenarnya tidak murni buatan Israel karena proyek ini sendiri pun dalam pendanaanya dibantu oleh sekutu dekatnya yaitu Amerika Serikat. 
Terdapat tiga komponen penting dalam sistem Iron Dome. Pertama, radar penjejak, radar ini berfungsi sebagai pendeteksi kehadiran datangnya ancaman roket. Radar di suplai oleh sebuah perusahaan Israel yaitu Elta. Kedua sistem kontrol dan manajemen jadi ketika radar melacak ancaman dengan segera sistem kontrol yang terpisah akan menganalisa secara komputerisasi apakah roket mengancam teritorial Israel atau tidak, jika iya maka sistem kontrol dan manajemen ini akan memutuskan untuk mengintersep ancaman tersebut. Sistem kontrol dan manajemen sendiri di buat oleh perusahaan mPrest System Software. Komponen ketiga yaitu peluru roket atau rudal dan di produksi oleh Rafael Defense System.
 Pembangunan sistem pertahanan Iron Dome didasari oleh serangan ribuan roket di wilayah utara Israel oleh Hezbullah, Lebanon selama perang Israel-Lebanon II di 2006. Pada 2007 kementerian pertahanan memutuskan untuk mengembangkan sistem pertahanan udaranya. Kemudian pada 2011 Iron Dome sudah dapat digunakan.
Sistem pertahanan udara ini dapat dikatakan sangat mahal karena setiap penempatan satu baterai Iron Dome dibutuhkan dana sekitar $50 juta. Dan untuk 1 rudalnya seharga $40.000 diman dalam satu baterai terdapat sekitar 60 rudal pencegat.
Saat ini Israel sedang mengembangkan Iron Dome yang dapat di tempatkan di wilayah perairan, untuk melindungi asetnya di laut.
Cara Kerja Iron Dome
Unit radar akan mendeteksi dan melacak pada jarak 69km untuk memindai  wilayah tertentu darimana datangnya roket, kemudian unit terpisah yaitu sistem kontrol dan manajemen akan menganalisa hasil pindaian radar untuk kemudian memperkirakan dimana roket akan mendarat jika roket mengancam daerah pemukiman sistem manajemen akan memutuskan untuk mengintersep roket.
Ketika rudal telah dilepaskan pada jalur terbang roket, rudal Iron Dome akan meledakkan bom silinder yang menjadi fragmen-fragmen kecil untuk kemudian memicu roket meledak di udara.

Serpihan Pesawat Sukhoi SU-30 India Ditemukan di Dekat Perbatasan China

Pesawat Tempur Sukhoi SU-30 yang sebelumnya di laporkan hilang pada tanggal 23 mei 2017, di dekat perbatasan China akhirnya menemui titik terang. Dalam sebuah pernyataan tim SAR menyatakan telah menemukan serpihan badan pesawat SU-30 MKI di dalam hutan rimbun.
Tim SAR menyatakan mereka telah menemukan serpihan badan pesawat tidak jauh dari lokasi kontak terakhir dari pesawat tersebut dekat perbatasan China. Meskipun telah mendapat kabar ditemukannya serpihan pesawat, namun dalam pernyataan itu tidak di sebutkan bagaimana nasib dua pilot yang mengawaki pesawat tersebut.
Pada 23 mei lalu sebuah pesawat Sukhoi SU-30 MKI take off dari pangkalan udara Tazpur di assam dalam misi patroli rutin di perbatasan China. Namun naas pesawat tempur buatan rusia tersebut hilang kontak dan hilang dari radar beberapa menit setelah mengudara. Pesawat hilang di 60 km barat laut pangkalan Udara Tezpur, dekat perbatasan China.
Sukhoi  SU-30 seri MKI merupakan pesawat berkursi ganda yang di produksi oleh Rusia dibuat khusus berdasarkan kebutuhan Angkatan Udara India.
Sepertinya Angkatan Perang India memiliki masalah terhadap pemeliharaan alutsista atau kualitas Sumber Daya manusianya, terhitung sejak 2011 angkatan Perang India sudah kehilangan setidaknya 60 pesawat dan helikopter dan 80 tewas dalam rentetan peristiwa tersebut.

Kapal AL AS Melintasi Perairan Laut Cina Selatan, China Protes Amerika

BEIJING- China melayangkan protes terhadap Amerika Serikat akibat kapal perang Amerika melintasi perairan di sekitar Laut Cina Selatan yang di klaim oleh pihak China. Perairan disekitar Laut China Selatan merupakan perairan sengketa, China mengklaim wilayah perairan tersebut berdasarkan klaim sejarah sejak kekaisaran China telah menguasai wilayah tersebut.
Menteri pertahanan China meminta klarifikasi Amerika atas insiden tersebut. Sebelumnya pada hari Kamis USS Dewey (DDG-105) melintasi perairan laut china selatan dekat sebuah pulau buatan milik China, diatas karang Mischief.
USS dewey (DDG-105) sendiri adalah kapal patroli milik Amerika dari kelas destroyer kapal ini dipersenjatai oleh rudal berpandu. Kapal ini sedang melaksanakan misi patroli rutin.
Pihak Amerika enggan menanggapi protes China atas kejadian tersebut. Amerika menyatakan bahwa mereka berlayar di perairan internasional dan mereka sering melakukan patroli di wilayah tersebut sebelumnya. Kejadian ini tentunya akan kembali “menghangatkan” situasi di perairan yang menjadi sengketa oleh beberapa negara di regional Asia Tenggara dengan China, pada peristiwa sebelumnya sebuah pesawat patroli Amerika di cegat oleh pesawat Sukhoi Su-30 diatas perairan Laut Cina Timur.