Dua Pejabat militer AS mengatakan kepada media bahwa Amerika
akan merevisi opsi militer terhadap Korea Utara, revisi tersebut telah
dipersiapkan dan akan dipresentasikan kepada Presiden Donald Trump.
Revisi tersebut mencakup sebuah respon militer, akan
dipresentasikan kepada Donald Trump jika Korea Utara melakukan uji coba rudal
nuklir atau balistik yang mengindikasikan adanya pengembangan senjata guna
menyerang daratan Amerika Serikat.
Ilustrasi |
Penasihat US National Security HR Mc. Master juga telah
mengkonfirmasi adanya opsi militer secara terbuka pada hari Rabu (28/6) bahwa
akan ada opsi militer yang sudah dipersiapkan.
Mc Master mengungkapkan dalam sambutannya “apa yang harus
kita lakukan adalah menyiapkan semua opsi yang ada karena presiden menjelaskan
kepada kita bahwa dia tidak akan menerima pengembangan senjata nuklir di Korea
Utara dan ancaman yang bisa menargetkan daratan Amerika dan Penduduknya”
pernyataan tersebut dikeluarkan sehari menjelang kunjungan kenegaraan Presiden
baru Korea Selatan Moon Je-in.
“anacaman sekarang jauh lebih nyata dari sebelumnya, kami
tidak dapat menggunakan pendekatan yang sama berulang kali dan terbukti gagal
di masa lalu” kata McMaster. “presiden telah memberi pengarahan untuk tidak
melakukan pendekatan cara lama dan menyipkan berbagai alternatif, termasuk opsi
militer, yang tak seorangpun menginginkannya terjadi” tambahnya.
McMaster menyatakan kunjungan presiden Korea Selatan akan
membahas diskusi mengenai pendekatan baru ke Korea Utara untuk mengakhiri
ketegangan di semenanjung Korea tersebut.
Amerika sepertinya akan memberi tekanan lebih besar terhadap
rezim Kim Jong Un untuk dapat menghentikan pengembangan senjata nuklir oleh Korea
Utara yang disinyalir akan menyerang daratan Amerika Serikat.
Kekhawatiran tersebut juga disampaikan beberapa pejabat pertahanan
AS yang mengungkapkan bahwa Trump sangat khawatir terhadap perkembangan senjata
nuklir di Korea Utara. Salah satu tindakan yang bisa dilakukan AS diantaranya menghancurkan
rudal sebelum rudal tersebut di tembakkan dan melakukan serangan pre-emptive
terhadap bunker penyimpanan rudal bawah tanah milik Korea Utara.
Satelit mata-mata milik AS mendeteksi adanya aktivitas
disekitar fasilitas nuklir milik Korea Utara, menurut Amerika, Korea Utara juga
menyebar rudal-rudalnya di sejumlah situs peluncuran yang mereka miliki.