JAKARTA - TNI tengah melakukan antisipasi dampak
kontak senjata antara militer Filipina dengan kelompok teror Islamic
State in Iraq and Syria (ISIS) di wilayah Marawi, Filipina Selatan.
Salah satu langkah antisipasi yang diambil TNI yakni membangun dermaga
kapal selam di wilayah Palu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya
memberikan atensi penuh terhadap segala kemungkinan yang terjadi di
Marawi dengan mengerahkan kemampuan segenap alat pertahanan negara.
Karenanya, lanjut Gatot, TNI mengerahkan kapal selam untuk melakukan pengintaian di wilayah perairan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina. "TNI tidak main-main," ujar Gatot melalui keterangan pers pada Sabtu (10/6/2017).
Gatot menuturkan, TNI telah mempelajari kemungkinan yang terjadi di Filipina Selatan yang dampaknya diprediksi bisa terpapar ke Indonesia. Hasilnya, kekuatan di perbatasan diringkatkan serta sejumlah alutsista dikerahkan ke sana.
Langkah itu, tambah Gatot, untuk mengantisipasi dampak negatif terhadap Indonesia. "Kapal selam sudah dikerahkan, ada di Pulau Marore dan Mianggas," pungkasnya.
sumber; http://news.okezone.com/read/2017/06/10/337/1712777/antisipasi-konflik-isis-di-marawi-tni-kerahkan-kapal-selam-jaga-perbatasan
Karenanya, lanjut Gatot, TNI mengerahkan kapal selam untuk melakukan pengintaian di wilayah perairan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina. "TNI tidak main-main," ujar Gatot melalui keterangan pers pada Sabtu (10/6/2017).
Gatot menuturkan, TNI telah mempelajari kemungkinan yang terjadi di Filipina Selatan yang dampaknya diprediksi bisa terpapar ke Indonesia. Hasilnya, kekuatan di perbatasan diringkatkan serta sejumlah alutsista dikerahkan ke sana.
Langkah itu, tambah Gatot, untuk mengantisipasi dampak negatif terhadap Indonesia. "Kapal selam sudah dikerahkan, ada di Pulau Marore dan Mianggas," pungkasnya.
sumber; http://news.okezone.com/read/2017/06/10/337/1712777/antisipasi-konflik-isis-di-marawi-tni-kerahkan-kapal-selam-jaga-perbatasan