Duterte: Saya Tidak Akan Menerima Peralatan Militer Bekas Pakai dari Amerika

Presiden Filipina Rodrigo Duterte berjanji pada hari Jum’at akan membeli peralatan militer baru bagi tentara Filipina dalam menghadapi pemberontakan Maois dan pemberontakan diselatan Mindanao, Duterte juga menambahkan tidak akan menerima peralatan militer bekas dari Amerika Serikat.

Saat ini sekitar 3.000 pasukan pemerintah yang diterjunkan untuk menetralisir militan pro ISIS di kota selatan Filipina, Marawi. Para militan yang diperkirakan berjumlah 400 pasukan pro-ISIS kini sudah terkepung militer Filipina selama 2 minggu sejak diberlakukannya darurat militer.


Saat ini senjata yang di gunakan tentara pemerintah dipakai untuk menumpas pergolakan di Marawi terdiri dari senapan serbu, kendaraan lapis baja, dan pesawat tempur merupakan senjata “refurbish” yang berasal dari Amerika serikat. 

“saya tidak akan lagi menerima peralatan militer “second” “ tutur Duterte kepada tentara Filipina di markas Angkatan darat di selatan pulau Mindanao. “ saya tidak ingin orang-orang saya menerima barang bekas dari Amerika. Selama saya menjabat, saya tidak ingin ada kapal bekas, itu harus baru”

Duterte mengatakan bahwa dia akan membeli sistem persenjataan modern dan terbaru. “bahkan jika saya harus mengeluarkan uang dua kali lipat” dan kalian akan melihat pembelian peralatan militer seperti pesawat, kapal, drone, dan senapan dari China dan Rusia yang merupakan rival Amerika Serikat.

Sejak tahun 2000 Amerika telah memberikan bantuan militer kepada militer Filipina senilai hampir $800 juta mulai dari drone, helikopter, senapan serbu, perlengkapan tempur personel, radio taktis, night vision hingga suku cadang.

Filipina menganggarkan bagi pertahanannya $2 miliar atau 100 miliar peso untuk memodernisasi peralatan militer dalam kurun waktu 5 tahun. Tahun ini Duterte telah menghabiskan 25 miliar peso untuk mengakusisi peralatan militer dari Korea Selatan dan Israel.

Filipina telah mendapatkan 2 kapal perang sealift vessel dari indonesia, dan 12 jet tempur FA-50 dari Korea Selatan.

“saat saya keluar dari pemerintahan kita akan memiliki 24 jet tempur, saya akan menambah 12 jet lagi” begitu isi pernyataan Duterte di depan tentara Filipina.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »