Rusia hari ini untuk pertama kalinya menguji sistem
rudal hipersonil terbarunya, satu tahun lebih cepat dari jadwal yang direncanakan
para analis pertahanan mengemukakan pendapatnya bahwa kehadiran rudal terbaru
tersebut membuat sistem pertahanan rudal AS terlihat usang.
Rudal pertahanan AS telah lama dianggap sebagai
ancaman bagi Rusia sejak masih bersama Uni Soviet. Penempatan rudal pertahanan
AS di Eropa menurut Rusia merupakan tindakan provokatif yang akan menyebabkan
perlombaan senjata pada tahap yang tak bisa dibayangkan.
Media internasional milik Rusia, Sputnik menyarankan
rudal tersebut untuk diberi nama “Zircon” rudal tersebut dapat dipasang pada kapal
serang rudal Pyotr Veliky, sebuah kapal perang bertenaga nuklir milik Rusia.
Para pakar mengatakan bahwa rudal tersebut dapat
terbang melesat dengan kecepatan 4.600 mil per jam atau 6 kali kecepatan suara.
Dan praktis akan tehan terhadap sistem perisai rudal.
Analis militer Vladimir Tuchkov mengatakan kepada
Sputnik kemunkinan rudal tersebut akan masuk layanan milter mengisi
persenjataan negara tersebut antara tahun 2018-2020.
Militer Rusia dan China sedang mengembangkan senjata
yang dapat menghalau kekuatan Amerika yang dainggap sebagai ancaman, Amerika
memiliki sistem rudal yang hanya bisa ditandingi oleh Rusia. Dan inventaris
senjata tersebut dapat menambah keupayaan Rusia untuk menghadang rudal nukloir
yang mungkin di luncurkan AS ke wilayah Rusia.