Pentagon Mencurigai China Akan membangun Pangkalan Militer di Pakistan dan Sekitarnya

ASIA.NIKKEI- China kemungkinan akan berusaha untuk membuka lebih banyak pangkalan militer di negara-negara yang memiliki “hubungan Persahabatan dan kepentingan strategis” seperti pakistan, Pentagon mengatakannya dalam sebuah laporan tahunan kepada kongres.

China memanfaatkan kekuatannya yang sedang berkembang untuk menegaskan pengaruhnya diseluruh dunia. Pada bulan Februari 2016, China mulai membangun sebuah pangkalan milliter di Djibouti, tak jauh dari Camp Lemonnier, sebuah fasilitas militer milik Amerika Serikat. Negara Afrika tersebut memiliki posisi yang strategis berada di pintu masuk selatan Laut Merah, dalam rute ke Terusan Suez dan pentagon yakin pangkalan militer China dapat selesai tahun depan.


Pentagon menambahkan China memperluas aksesnya ke pelabuhan-pelabuhan asing untuk memposisikan dukungan logistik yang diperlukan untuk mengatur dan mempertahankan penempatan di “laut lepas”. Negara tersebut besar akan mengejar kesempatan untuk membangun pangkalan ditempat lain. Pakistan nampaknya menjadi lokasi potensial.

Negara Asia selatan itu sudah menjadi konsumen utama senjata buatan China, kata laporan tersebut. Logistik luar negeri yang lebih kuat dan infrastruktur dasar yang penting untuk memungkinkan China memproyeksikan dan mempertahankan kekuatan mliter pada jarak yang jauh dari daratan China, menurut laporan Pentagon tersebut.

Pentagon mencatat bagaiman China pada tahun 2016 fokus pada pembangunan infrastruktur di pos terdepan di kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. Dikatakan bahwa Akhir tahun lalu China membangun 24 hanggar jet tempur, penempatan senjata tetap, barak, bangunan administrasi dan fasilitas komunikasi di Fiery Cross, Subi dan Mischief Reef, tiga pos terdepannya.

Pentagon mengatakan walaupun reklamasi lahan dan pulau buatannya tidak memperkuat klaim teritorial China sebagai masalah hukum atau menciptakan hak laut teritorial baru, China akan dapat menggunakan lahan reklamasinya sebagai basisi sipil militer yang tangguh untuk meningkatkan kehadiran di laut Cina Selatan dan meningkatkan kemampuan China untuk mengendalikan darata reklamasi dan ruang maritimm terdekat.

Anggaran militer China membengkak menggambarkan aktivitasnya yang meningkat. Pentagon memperkirakan total pengeluaran belanja militer China untuk tahun 2016 lebih dari $180 miliar lebih tinggi dari angka resmi Beijing sebesar 954, 35 miliar yuan ($146,67 miliar).

Pengeluaran militer sebagian didorong keinginan China untuk mengembangkan kemampua Cyberwarfare dengan Departemen Pertahana AS ditunjukkan dari tulisan-tulisan militer China menggambarkan perang informasi sebagai bagian dari perang asimetris untuk melemahkan kemampuan musuh untuk memperoleh, mentransmisikan, memproses, dan menggunakan informasi selama perang dan untuk memaksa musuh untuk menyerah sebelum trerjadinya konflik.

Pentagon mengatakan bahwa komputer di seluruh dunia, termasuk yang dimiliki AS terus menjadi target intrusi yang berbasis di China.

“China menggunakan kemampuan cyber untuk mendukung pengumpulan intelijen terhadap sektor diplomasi, ekonomi, dan pertahanan” AS kata departemen pertahanandalam laporan tersebut. “ informasi yang ditargetkan dapat memberitahu perencana PLA (people Liberation Army) untuk menggambarkan jaringan pertahanan, logistik, dan kemampuan militer AS yang dapat dieksploitasi selama krisis”

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »