Rusia semakin dekat terhadap kesepakatan untuk
memasok sistem pertahanan udara Turki. Rusia akan memasok S-400 Air Defense
Missile ke Ankara langkah ini menandai babak baru pemulihan hubungan bilateral
yang sempat rusak akibat sebuah jet tempur Rusia di tembak jatuh oleh Turki di
perbatasan Suriah-Turki pada 2015. Pernyataan ini disampaikan Moskow pada Sabtu
kemarin (3/6).
“Moskow dan Ankara hampir rampung membahas sisi
teknis dari kontrak pembelian S-400” pernyataaan ini disampaikan oleh
perusahaan pemasok rudal S-400, Rostec.
Sergei Chemezov menambahkan menteri keuangan kedua
negara sudah mendiskusikan tentang pembelian ini untuk membicarakan kemungkinan
pinjaman dari Rusia dalam akuisisi rudal canggih tersebut. Sergei enggan
memeberikan rincian lebih lanjut hasil dari pertemuan kedua menteri keuangan
tersebut.
Penjualan sistem persenjataan canggih ini menjadi
babak baru terhadap hubunga kedua negara yang sebelumnya pada 2015 pesawat
tempur Turki menenmbaka jatuh sebuah pesawat tempur Rusia di perbatasan Turki
dan Suriah. Hal ini juga menjadi hal yang langka karena Turki membeli
persenjataan canggih dari Rusia, yang mana Turki merupakan salah satu negara
anggota NATO.
Rusia merespon tindakan Ankara waktu itu dengan
mengirimkan rudal S-400 ke Suriah untuk melindungi jet tempur mereka yang
melakukan kampanye pengeboman ke basis pasukan pemberontak. Rusia mendukung
pemerintahan Bashar al-Assad sedangkan Turki berada dipihak yang berlawanan
dalam konflik di Suriah, Turki memberikan dukungan persenjataan kepada pasukan
pemberontak untuk menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad.